TUGAS 10
PENGUKURAN
BESARAN DAN DIMENSI
A.
Pengertian Pengukuran Besaran Dan
Dimensi
Pengukuran adalah
membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sebagai patokan. Dalam
pengukuran, terdapat 2 faktor utama, yaitu perbandingan dan patokan (standar).
Sebagai contoh, Adi dan Budi ingin mengukur panjang meja dengan menggunakan jengkal
tangan. Kita bandingkan hasil pengukuran meja menggunakan tangan Adi, dengan
tangan Budi. Ternyata, hasil pengukuran meja denga tangan Adi sebesar 25
jengkal, sedangkan tangan Budi sebesar 30 jengkal. Dengan demikian, pengukuran
juga dapat didefinisikan suatu proses membandingkan suatu besaran dengan
besaran lain (sejenis) yang dipakai sebagai satuan (pembanding dalam
pengukuran).
Besaran
adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka serta mempunyai
nilai satuan. Sistem satuan dalam besaran fisika prinsipnya bersifat
standar/baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan dapat digunakan
setiap saat dengan tetap. Besaran dalam fisika dikelompokkan menjadi 2,
yaitu Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Dimensi
menyatakan sifat fisis suatu besaran, atau dengan kata lain dimensi merupakan
simbol dari besaran pokok. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus-rumus
fisika. Rumus Fisika yang benar, harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua
ruas.
B.
Dimensi Untuk Setiap Besaran Dalam Fisika
Dimensi
adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang)
besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran
itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang
digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang
dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi
yang sama, yaitu L.
Di
dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu merupakan besaran yang
berdiri bebas satu sama lain, sehingga dapat berperan sebagai dimensi.
Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran massa dalam M, dan besaran
waktu dalam T. Persamaan yang dibentuk oleh besaran-besaran pokok tersebut
haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua dimensi pada kedua ruas
harus sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf
tertentu, biasanya diberi tanda.
C.
Pengukuran Berdasarkan Sistem
Metrik Dan SI
Setelah
abad ke-17, para ilmuwan menggunakan sistem pengukuran yang pada awalnya disebut
sistem pengukuran metrik. Sistem ini merupakan satuan yang dahulu dipakai
dalam dunia pendidikan dan pengetahuan. Sistem metrik dikelompokkan
menjadi Sistem Metrik Besar atau MKS (Meter Kilogram Second), yang
pada tahun 1960 satuan ini dipergunakan dan diresmikan menjadi Sistem
Internasional (SI) atau biasa disebut dengan Sistem Metrik Kecil atau
CGS (Centimeter Gram Second).
Sistem
Metrik diusulkan menjadi SI, karena satuan-satuan dalam sistem ini dihubungkan
dengan bilangan pokok 10, sehingga lebih memudahkan penggunaannya. Berikut akan
adalah tabel awalan sistem metrik yang digunakan dalam SI.
1)
Sistem
Internasional untuk Panjang
Hasil
pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter,
milimeter atau kilometer. Satuan Besaran dalam sistem SI
adalah Meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama dengan panjang
sepersepuluh juta (1/10000000) dari jarak kutub utara ke khatulistiwa melalui
Paris. Kemudian dibuatlah batang meter standar dari campuran Platina-Iridium. Satu
meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu
0ºC.
Namun,
batang meter standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi oleh
suhu, serta menimbulkan kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran.
Oleh karena itu, pada tahun 1960 definisi satu meter diubah. Satu meter
didefinisikan sebagai jarak 1650763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang
dipancarkan oleh atom gas krypton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada
Tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran
memutuskan bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang
waktu 1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya
dianggap selalu konstan.
2)
Sistem
Internasional untuk Massa
Besaran
massa dalam satuan SI dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). Pada mulanya, para
ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder yang terbuat
dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres, dekat Paris.
Untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa satu kilogram didefinisikan
sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4oC.
3)
Sistem
Internasional untuk Waktu
Besaran
waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan
waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu
detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari
rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari
matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli
menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh
atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
4)
Sistem
Internasional untuk Suhu
Satu
Kelvin adalah 1/273,16 suhu titik tripel air.
5)
Sistem
Internasional untuk Kuat Arus Listrik
Satu
Ampere adalah arus tetap yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua
batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga dan dengan luas
penampang yang dapat diabaikan dan dipisahkan sejauh satu meter dari vakum,
yang akan menghasilkan gaya sebesar 2x10^-7 N m^-1.
6)
Sistem
Internasional untuk Intensitas Cahaya
Satu
candela adalah intensitas cahaya yang besarnya sama dengan intensitas sebuah
sumber cahaya pada satu arah tertentu yang memancarkan radiasi monokhromatik
dengan frekuensi 540 x 10^12 Hz dan memiliki intensitas pancaran pada arah
tersebut sebesar 1/683 watt per steradian.
7)
Sistem
Internasional Jumlah Zat
Satu
mol sama dengan jumlah zat yang mengandung satuan elementer sebanyak jumlah
atom didalam 0,012 kg karbon -12. satuan elementer dapat berupa atom, molekul,
ion, elektron, dll.
SUMBER :
NAMA : YUNITA DWI ANDIANI
KELAS : 1PA05
NPM : 16509377
Tidak ada komentar:
Posting Komentar