TUGAS 16
LOGIKA MATEMATIKA
Logika
Matematika adalah cabang ilmu di bidang matematika yang memperdalam masalah
logika. Yang memperjelas logika dengan kaidah-kaidah (aturan) matematika.
Trend
perkembangan:
·
Logika proporsional
·
Logika predikat
·
Pemrograman logika
·
Logika fuzzy (logika kabur)
Objek
logika adalah pernyataan-pernyataan yang memiliki arti dan memiliki satu
nilai saja, yaitu benar atau salah.
1.
Logika
Proporsional
Logika
Proporsional adalah Logika yang memproses penarikan kesimpulan secara logis
(logical derivation) dari proposisi-proposisi. Istilah lainnya adalah
: Proportional Logic atau Proportional Calculus.
Proposisi adalah Setiap
pernyataan yang hanya memiliki satu nilai benar atau salah.
Contoh:
Program komputer ini mempunyai bug.
Program komputer ini mempunyai bug.
Proposisi
atau pernyataan ada yang berbentuk :
ü Atomik
(atomic proposition) : proposisi yang tak dapat dipecah menjadi beberapa
proposisi.
Contoh
: Anda harus belajar dengan rajin.
ü Majemuk
(compound proposition): gabungan dari beberapa proposisi atomik
menggunakan perangkai (connectives).
Contoh
: Anda harus belajar dengan rajin atau Anda akan gagal ujian.
2.
Bukan
Proposisi
Pernyataan
bukan proposisi adalah Pernyataan yang menimbulkan banyak pendapat. Misal
:
ü Angka
13 adalah angka sial.
ü Angka
7 adalah angka keberuntungan.
ü Ungu
adalah warna janda.
ü Kalimat
perintah dan kalimat tanya.
ü Badu,
kerjakan tugas tersebut!
ü Badu,
apakah engkau sudah mengerjakan tugas?
Sebuah
proposisi tidak boleh digantikan oleh proposisi lain meski memiliki
makna sama. Contoh :
ü A
= Badu lapar.
ü B
= Badu kenyang.
ü Bagaimanakah
bentuk pernyataan “Tidak A”??
ü Bolehkah
“Tidak A” digantikan oleh B??
3. Variabel Proporsional
Penggunaan
huruf latin sebagai variabel proposisional, tanpa menghilangkan sifat
utama proposisi.
Contoh:
ü A
= Badu lapar.
ü B
= Badu kenyang.
Huruf
latin yang tidak boleh digunakan: T dan F --> konstanta proporsional.
4. Argumen
Argumen
adalah kumpulan pernyataan, yang disebut premis, dan diikuti oleh
kesimpulan yang selaras dengan premis-premisnya.
Contoh:
ü [1]
Jika Anda rajin belajar, maka Anda lulus ujian.
ü [2]
Jika Anda lulus ujian, maka Anda senang.
ü [3]
Dengan demikian, jika Anda rajin belajar, maka Anda senang.
ü Pernyataan
[1] & [2] : premis, [3] : kesimpulan.
SUMBER :
NAMA : YUNITA DWI ANDIANI
KELAS : 1PA05
NPM : 16509377
Tidak ada komentar:
Posting Komentar